NASIONALOpini

MANIFESTO PIONER PENGEMBANGAN JAMU NUSANTARA INDONESIA

Ridho R
22
×

MANIFESTO PIONER PENGEMBANGAN JAMU NUSANTARA INDONESIA

Sebarkan artikel ini

Purwosari Pasuruan, Jumat, 13 Juni 2025.

Dalam laku lampah massa kesadaran yang terasah asih asuh, tak ada yang kebetulan dalam setiap kejadian, Di Jumat berkah, Jumat Legi, Jumat Untung (Baca : Legi=Untung. red.) Angka 13 dalam 20 Aksara Hidup Jawa, Hanacaraka, datasawala, PA DA (JA) YA NYA, ada di AKSARA JA, JA=JA MU nya sudah keteMU arti, makna, wujud nyata hingga sari pati esensinya (13/6/2025).

Jam 13 : JA Jam Petunjuk.
Jam 14 : YA Jam Ketemu Petunjuk.
Jam 15 : NYA JamNya, waktuNya.

Dimulai dari 12/6/2025. Angka Hari ke 12 dan Bulan Juni 6, sudah berbicara, 12 disebut Angka RONGe LAS alias Gua GARBA, Gua sumber kelahiran dalam Ajaran Jawa Kuno, sedangkan Angka 6 bermakna: enam enem, nemu penemuan.

Sesudah 6 Tahun (2019 – 2025) Guntur Bisowarno S.Si., Apt, yang berdomisili di Purwosari Pasuruan Jawa Timur, sebagai Ketua ASJI (Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia) melakukan kajian riset penelitian kualitatif dengan metode PAR (Partisipatory Active Research) khususnya pada Program PIONER PENGEMBANGAN JAMU NUSANTARA INDONESIA dan dalam Aplikasi Program Skenario Perjalanan dan Wisata Kebugaran, yang sudah menjadi Program Pemerintah Negara Republik Indonesia, perpaduan kinerja 2 Kementrian yaitu Kementrian Kesehatan & Kementrian Pariwisata Ekonomi Kreatif sejak akhir tahun 2018, Kita mulai tahun 2019 bersama RUMAH TOGA LESTARI, Tangerang Indonesia.

Kepemimpinan RUMAH TOGA LESTARI, sekarang dibawah Kepemimpinan Suprijanto & Ani Lapeng (2025).

RUMAH TOGA LESTARI.

Dalam Rumah Bumi Kita dan Raga Manusia, lewat laku lampah, jalan perjalanan JAMU JAMUAN PERJAMUAN AGUNG MANUSANTARA, Warisan Kekayaan Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Pengetahuan Ilmu Kaweruh Para Leluhur Bangsa Manusia, Para Leluhur Bangsa Nusantara Indonesia, Kita mengalami pemahaman, pengertian dan penalaran bahwa Alam, RaGA, MAnusia ( Baca: “Sangkan Paraning Dumadi”, perihal asal usul asli A_GA_MA; Alam raGA MAnusia. red.) bisa menjadi LESTARI yang sesungguhnya, bersama seiringnya waktu massa yang menumbuhkan pertumbuhan: derajat perkembangan massa kesadaran fisik, kesadaran pikiran, kesadaran jiwa, kesadaran ruh dan kesadaran sepenuhNya, menyatu bersama dalam kehendak Sang Khalik Kita, menerima sesuai maksud tujuanNya perihal JAMU.

Pengalaman Otentik Tuhan Yang Maha Esa :

Tuhan Ada Di Sepanjang Laku Perjalanan

Dalam laku lampah, jalan perjalanan JAMU JAMUAN PERJAMUAN AGUNG MANUSANTARA dari Sejarah Warisan Budaya Leluhur Bangsa Manusia, Leluhur Bangsa Nusantara Indonesia, Kita bisa menemukan dan mengalami serta merasakan sendiri bahwa bersama massa kesadaran, “Sangkan Paraning Dumadi” Kita atas asal usul Kita Manusia Bumi, Bumi yang melahirkan Bangsa Tumbuhan Tanaman Sempurna, Hewan Binatang Sempurna dan Bangsa Manusia Sempurna, Kita semakin sadar menyadari bahwa Tuhan Sang Khalik ada disepanjang laku perjalanan, ada disetiap yang ada, bersama setiap yang ada dan meliputi setiap yang ada.

Guntur Bisowarno, S.Si., Apt. 00.37_00.38 WIB, 12 JUNI 2025.

Proses Pengembangan JAMU INDONESIA NUSANTARA.

Sudah layak sepantasnya adalah sebuah Laku Lampah Jalan Perjalanan JAMU JAMUAN PERJAMUAN AGUNG MANUSANTARA (2025), yang menjadi pencapaian dalam mengenal esensi sari pati sejatinya diri sendiri, Tuhan Sang Khalik, serta siapakah Leluhur Bangsa Manusia, Leluhur Bangsa Nusantara Indonesia, yang telah mewarisi Kekayaan Budaya Peradaban Rasa Syukur Agung secara turun temurun dari Generasi ke Generasi tersebut, yang sesungguh sungguhnya, merdeka mahardhika tanpa ketakutan, kecemasan, keresahan dan tekanan dari pihak manapun, bangsa negara manapun.
(01.00 wib, 12/6/2025).

Teknologi Pengembangan Jamu Nusantara Indonesia

Sebuah proses pengembangan dan penemuan Inovasi Kreativitas Keunikan Teknologi Tepat Guna (baca : Paten Penemu & Inovator Teknologi Tepat Guna, Suprijanto, RUMAH TOGA LESTARI Tangerang Indonesia. red.), berbasis Teknologi BARU KUNO MODERN (HORAIZO) KLASIK (2025) dalam catatan Leluhur Bangsa Manusia, Leluhur Bangsa Nusantara Indonesia yang ada di Candi, Piramida, Kolekium, Menara, Bukit jadi Ruang ( Ruh Anda Gondo Kuswanto, 2025).

Kita bersamaNya, karenaNya, atas namaNya, denganNya Sang Khalik, Tuhan Yang Maha Esa, sejak Tahun 2019 – 2025, merumuskan dan mengerjakan.

MANIFESTO PIONIR PENGEMBANGAN JAMU NUSANTARA INDONESIA:

1. Bahwa paradigma Herba lama untuk bisa dirasakan manfaatnya butuh waktu lama adalah TIDAK BENAR. Dalam 1 (satu) sampai 2 (dua) jam sudah dapat dirasakan manfaatnya.
2. Permasalahan kesehatan/penyakit yang tidak dapat diatasi oleh dunia medis dengan Herba masih dapat disembuhkan.
3. Dapat dikonsumsi tanpa harus sarapan/makan terlebih dahulu.
4. Merupakan kebutuhan hidup manusia sepanjang masa 4 (empat) kurang 5 (lima) seimbang.
5. Menuju DUTA INDONESIA dalam dunia Herba Menjadi Cinderamata Negara.
6. Pengguna tersebar di seluruh wilayah Nusantara Indonesia dan Mancanegara dari lapisan masyarakat biasa hingga masyarakat Intelektual.
7. Saat ini telah diberikan kepada para Ibu Hamil dan Menyusui dalam rangka meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak.
8. Para pengguna adalah asset yang memiliki integritas dan moral yang tinggi dalam ikut Membangun Cinta Hasil Produksi Anak Bangsa Indonesia.

SEHAT BERSAMA JAMU HERBA TOGA NUSANTARA INDONESIA RAYA.
(2019 -2025)

yaitu :
Guntur Bisowarno S.Si., Apt.
(Ketua ASJI: Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia)

Prof. DR. Rusmin Tumanggor, MA.
(Komisi Nasional Saintifikasi Jamu Indonesia)

Suprijanto
(Penemu & Inovator Teknologi Tepat Guna Indonesia)
(01.22 wib 12/6/2025)

Demikianlah Proses Laku Lampah Jalan Perjalanan JAMU JAMUAN PERJAMUAN AGUNG MANUSANTARA dalam Program MANIFESTO PIONER PENGEMBANGAN JAMU NUSANTARA INDONESIA dan berlandaskan Waskito Massa Kesadaran dan Hikmah Kebijaksanaan Leluhur Bangsa Nusantara Indonesia, Khususnya dari Prabu Airlangga.

Salah satu ajaran dari Prabu Airlangga yang dimuat dalam Lontar Arjuna Wiwaha karangan Mpu Kanwa dapat dikutip sebagai berikut: ” Ring ngambeki yoga musuh mapare, ring hati te enggonie tan madoh ring awak, apan nikan manusia ngaranie.” Bahasa Jawa Kuno yang maknanya ialah “jika ingin menguasai ilmu pengetahuan, maka akan muncul musuh besar dalam diri sendiri, tempatnya tak jauh dari tubuh karena ada dalam hati, dan disebutkan bahwa manusia yang terbaik adalah manusia yang memiliki Jatidiri” (Prabu Airlangga).

Catatan : Peneguhan & Penalaran dari Begawan Nangsir, Kali Bawang Kulon Progo Yogyakarta (11/6/2025)

Jamu beJAne keteMU seJAne keteMU teJAne keteMU …

TeJAne keteMU….tejo aura cahya tersirat dalam PERJAMUAN AGUNG, yang melanggengkan antara titah, manusia dan Sang Khaliknya.

Hubungan Sang Khalik dengan ciptaanNYA.

Perjamuan Agung tersirat perpisahan ragawi namun tersirat juga dalam perpaduan menyatukan ragawi dengan batin rasa jiwa_sukma_ruh surgawi Kita manusia sempurna.

Kita lestarikan metri wiji dukut sewu tanam tuwuh sato iwen metri bumi metri tirto metri laku andum basuki manggih rahayu.

Penulis : Guntur Bisowarno S.Si., Apt (Ketua ASJI : Apoteker Saintifikasi Jamu Indonesia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *