Opini

Saatnya Indonesia Perkuat Pertahanan untuk Membela Kemanusiaan Global

Ridho R
27
×

Saatnya Indonesia Perkuat Pertahanan untuk Membela Kemanusiaan Global

Sebarkan artikel ini

Oleh: Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH, MH
(Pakar Hukum Internasional dan Ekonomi)

Tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Palestina bukan lagi sekadar konflik wilayah, tapi telah menjelma menjadi genosida sistematis. Anak-anak, perempuan, lansia—mereka semua menjadi sasaran brutal senjata militer Israel yang secara terang-terangan menghancurkan rumah sakit, kamp pengungsian, dan infrastruktur sipil. Dunia hanya menonton. Hukum internasional kehilangan wibawanya. Hak asasi manusia berubah menjadi retorika kosong.

Sebagai pakar hukum internasional, saya menilai bahwa kejahatan yang dilakukan oleh pasukan Israel dan sekutunya tidak bisa dimaafkan. Ribuan anak-anak Palestina terluka parah, bahkan diamputasi karena bom-bom yang menyasar mereka tanpa perikemanusiaan. Jika kondisi ini dibiarkan, dalam dua bulan ke depan kita bisa menyaksikan generasi Palestina musnah di tanah airnya sendiri.

Saatnya dunia, khususnya negara-negara dengan kepedulian pada kemanusiaan, mengambil sikap tegas. Termasuk Indonesia.

Saya mendesak Presiden Republik Indonesia, Haji Prabowo Subianto, untuk segera memperkuat pertahanan dan persenjataan negara kita. Ancaman tidak hanya berasal dari konflik di Timur Tengah, tapi juga bisa merembet ke Asia dan kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Jangan remehkan potensi eskalasi konflik global. Perang modern tidak lagi mengenal batas geografis. Teknologi dan kepentingan global menjadikan negara mana pun rentan terkena dampaknya. Apalagi ketika negara pemilik senjata nuklir mulai mempertimbangkan opsi kekuatan tertinggi sebagai respons terhadap kebiadaban Israel.

Kesiapsiagaan Indonesia adalah bentuk nyata dari kedaulatan. Jangan sampai kita terlena dengan ilusi keamanan atau janji-janji diplomasi yang hanya meninabobokan. Saat rakyat Palestina berteriak minta tolong, kita tak boleh hanya berdoa. Harus ada kekuatan yang berdiri membela mereka—kekuatan yang disegani dan disiapkan sejak dini.

Presiden Prabowo memiliki latar belakang militer dan kecintaan pada bangsa ini. Karena itu, saya yakin beliau memahami urgensi penguatan kekuatan pertahanan nasional. Rakyat Indonesia akan merasa aman jika negara tampil sebagai pelindung, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga sebagai bagian dari solidaritas global terhadap keadilan dan kemanusiaan.

Kita tidak menginginkan perang. Tapi kita juga tidak akan tinggal diam melihat rakyat tertindas. Kekuatan militer bukan untuk menyerang, tapi untuk mencegah dan melindungi.

Keadilan harus ditegakkan. Bila dunia buta dan tuli terhadap suara anak-anak Palestina, maka mungkin—seperti kata para penyintas sejarah—hanya kekuatan yang mampu menghentikan kekerasan.

Semoga bangsa ini segera bersiap, bukan untuk perang, tapi untuk menjaga perdamaian yang hakiki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *