GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul resmi meluncurkan sistem Wasgitel (Pengawasan Gunungkidul Terintegrasi Elektronik) sebagai upaya memperkuat pengawasan pemerintahan berbasis teknologi.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menegaskan bahwa pengawasan menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
“Pengawasan bukan untuk menakut-nakuti, melainkan menjadi mitra dalam memperbaiki kinerja. Ini harus jadi budaya di setiap OPD dan kalurahan,” ujar Joko dalam acara Gelar Pengawasan Daerah di Hotel Santika, Senin (26/05/25).
Lima Modul Wasgitel
Inspektur Daerah Gunungkidul, Saptoyo, memaparkan bahwa Wasgitel terdiri dari lima modul utama:
SEMAR: manajemen risiko
NAKULA: navigasi tindak lanjut
BAGONG: pelaporan gratifikasi dan pengaduan
SADEWA: informasi audit dan asistensi
PETRUK: pusat edukasi dan konsultasi
Tiga modul pertama telah resmi beroperasi, sementara dua lainnya ditargetkan berjalan tahun depan.
Selamatkan Rp1,3 Miliar
Pada 2024, Inspektorat mencatat capaian signifikan dengan penyelesaian 100 persen tindak lanjut hasil temuan audit dan menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara serta daerah sebesar lebih dari Rp1,3 miliar.
Selain itu, indeks maturitas SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) Gunungkidul juga meningkat ke level 3 (terdefinisi).
10 Tahun Raih WTP
Gunungkidul mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK selama 10 tahun berturut-turut atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). Capaian ini memperkuat legitimasi tata kelola keuangan yang akuntabel dan transparan.
Dengan peluncuran Wasgitel, Pemkab Gunungkidul berharap seluruh unsur pemerintahan semakin adaptif terhadap sistem pengawasan digital, serta mampu mendorong pelayanan publik yang lebih baik.
(Mungkas Mulyono)